OJK Desak Pemerintah Dorong BUMN Berperan Aktif Terbitkan Sukuk
Friday, May 10, 2019       07:36 WIB

Ipotnews - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta Kementerian BUMN berperan aktif dalam mendorong perusahaan "pelat merah" untuk menerbitkan obligasi syariah (sukuk), lantaran  market share  sukuk korporasi per 5 April 2019 hanya 16,04 persen dibanding obligasi yang mencapai 83,96 persen.
Menurut Direktur Pasar Modal Syariah OJK, Fadilah Kartikasasi,  market share  sukuk korporasi sebesar 16,04 persen atau sebanyak 120 sukuk tersebut memiliki nilai Rp39,45 triliun. Tahun ini, sukuk korporasi hanya diterbitkan lima perusahaan sebanyak 22 sukuk dengan total nilai Rp3,33 triliun.
"Emiten yang menerbitkan sukuk pun sebetulnya hanya perusahaan yang itu-itu saja. Mereka bisa menerbitkan sampai puluhan kali dan tidak banyak menyebar ke emiten lain, seperti BUMN yang sangat kami harapkan," kata Fadilah, di Jakarta, kemarin.
Dia meminta agar sejumlah pihak yang terkait dengan penerbitan sukuk korporasi BUMN bisa berperan mendorong penerbitan obligasi syariah oleh perusahaan-perusahaan BUMN . "Ke depan, BUMN diharapkan bisa menerbitkan sukuk, kami butuh dukungan dari kementerian. Tetapi, kami yakin pasar sukuk bertumbuh, karena (per April 2019) sudah ada 22 penerbitan," ujarnya.
Dia menyebutkan, tahun ini penerbitan sukuk hanya dilakukan oleh PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (), PT XL Axiata Tbk (), PT PLN (Persero), PT Indosat Ooredoo Tbk () dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). "Biasanya sukuk lebih banyak dilakukan swasta sampai berkali-kali, BUMN hanya sedikit sekali," ujar Fadilah.
Terkait penyerapan sukuk korporasi, kata Fadilah, OJK prihatin dengan minimnya jumlah investor individu yang membeli sukuk. "Selama ini sukuk korporasi yang membeli kebanyakan dari investor institusi. Bahkan, penawaran di pasar perdana selalu direbut oleh investor institusi yang besar-besar," paparnya. (Budi/ef)

Sumber : Admin

berita terbaru